Khayal Sang
Pecinta dalam Puisi Imaginasi
Ingin kutorehkan
sebaris tulisan berisikan puisi
Puisi itu
bercerita sebuah idea khayalku yang nyata
Kumulai mencoret
kertas-kertas imaginasi
Air mata dan
darah sebagai tinta
Ku hadiahkan
semua ini bagi yang tak membaca dan tak melihat
Hanya senyum
manis tertera penuh pesan menyudutkan puisi
Tatapan mata
sebagai langkah puisiku telah mulai sirna bak siang yang mulai terkikis awan
hitam
Sebagai pujangga
yang tak pernah tertera dalam daftar seniman
Hanya cinta yang
dimiliki sebagai modal segala penghargaan yang tenggelam bersama jasad
diselimuti kafan
Ali Arrida
Tiada ulasan:
Catat Ulasan