Rabu, 19 Oktober 2016

Khayal Sang Pecinta


Khayal Sang Pecinta dalam Puisi Imaginasi

Ingin kutorehkan sebaris tulisan berisikan puisi
Puisi itu bercerita sebuah idea khayalku yang nyata
Kumulai mencoret kertas-kertas imaginasi
Air mata dan darah sebagai tinta
Ku hadiahkan semua ini bagi yang tak membaca dan tak melihat
Hanya senyum manis tertera penuh pesan menyudutkan puisi
Tatapan mata sebagai langkah puisiku telah mulai sirna bak siang yang mulai terkikis awan hitam
Sebagai pujangga yang tak pernah tertera dalam daftar seniman
Hanya cinta yang dimiliki sebagai modal segala penghargaan yang tenggelam bersama jasad diselimuti kafan

Ali Arrida

Tiada ulasan:

Catat Ulasan